Fungsi MAP sensor pada mesin injeksi
David Sigalingging
1 min read
Ada MAP sensor yang pribadi dipasang tepat di dinding intake manifold, ada pula map sensor yang dipasang dengan memakai mediator berbentukselang vakum selaku sambungannya. Hal ini sungguh tergantung dari jenis mesin dan tipe kendaraan beroda empat yang dipakai. Namun pada dasarnya, MAP sensor ini harus terhubung dengan pedoman udara di dalam akses intake manifold.
MAP sensor secara pribadi akan terhubung dengan Engine Control Unit (ECU) mesin, dimana ECU akan menunjukkan tegangan tetap kedalam MAP sensor secara kontinyu.
Saat MAP sensor bekerja, maka akan terjadi pergantian tegangan yang sudah diberikan oleh ECU sebelumnya. Nilai pergantian tegangan ini kemudian dibaca oleh ECU selaku data faktual terhadap kondisi intake manifold.
Makara, mampu ditarik kesimpulan bahwa fungsi MAP sensor pada mesin injeksi yakni untuk mengetahui kondisi kevakuman udara yang ada di dalam intake manifold sehingga ECU mesin bisa menjumlah kepadatan udara dan laju pedoman massa udara yang masuk kedalam mesin.
Ya, keadaan kevakuman udara di dalam intake manifold ini diukur oleh MAP sensor dengan memakai silicon chip yang nilai tahanan (resistansi) listriknya mampu berganti-ubah sesuai dengan tingkat kevakuman yang ada.
Perubahan yang terjadi pada silicon chip ini akan menjadikan terjadinya pergantian nilai tegangan output MAP sensor. Nilai tegangan output ini kemudian digunakan oleh ECU sebagai contoh untuk menjumlah kepadatan udara dan memilih laju idemassa udara mesin.
Bаса jugа :
- Cаrа kеrjа MAP (Mаnіfоld Abѕоut Prеѕѕurе) ѕеnѕоr раdа mеѕіn іnjеkѕі
- Sеnѕоr-ѕеnѕоr раdа tаtа саrа EFI (Elесtrоnіс Fuеl Injесtіоn)
Setalah ECU menerima data kepadatan udara dan laju anutan massa udara mesin, maka data ini kemudian digunakan untuk memilih jumlah bahan bakar yang hendak di injeksikan kedalam ruang bakar serta menentukan timing pengapian guna memperoleh hasil pembakaran yang optimal.
Demikianlah artikel perihal fungsi MAP sensor pada mesin injeksi yang dapat ombro sampaikan, supaya bisa berguna.
Artikel ini diarsipkan pada klasifikasi : Tеоrі-Otоmоtіf
Berkomentar dengan bijak dan sesuai topik artikel.