Memahami Dasar Dasar Sistem Pneumatik


    Memahami Dasar Dasar Sistem Pneumatik - Sesudah pelajari materi mengenai mekanisme dasar dasar penumatik, peserta didik bisa pahami dan menerangkan mekanisme penumatik dan pahami serangkaian mekanisme penumatik dan simbol-simbolnya.

    Beragam jenis tipe tugas manusia dimulai dari yang memerlukan tenaga yang besar tapi kecepatanya lamban, ada yang kecepatannya cepat tapi tenaganya kecil, pengembangan di bagian tehnologi searah dengan bertambahnya mode dan jenis keperluan manusia, ini yang mendasari perubahan dan pengembangan di bagian tehnologi.

    memahami dasar dasar sistem pneumatik

    Memahami Dasar Dasar Sistem Pneumatic

    Bagaimana membuat sebuah produk dengan kualitas baik dan ramah lingkungan dan gunakan kemampuan yang ada di sekitar kita, proses pneumatiklah yang gunakan media udara untuk mengganti energi mekanik ke bentuk energi mekanik yang lain. Proses penumatik sering digunakan untuk kepentingan mekanisasi, alat ukur dan sebagainya sesuai sama kebutuhan manusia.

    Pengertian sistem pneumatik

    Menurut pengertian bahasa ilmu pengetahuan dan otomasi industry Pneumatic merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan, Pneumatic berasal dari bahasa Yunani “ pneuma” yang berarti “ napas “ atau “udara”. jadi pneumatik berarti terisi udara atau digerakan oleh udara bertekanan. Pneumatic merupakan cabang teori aliran atau mekanika fluida dan tidak hanya meliputi aliran-aliran udara melalui suatu sistem saluran, yeng terdiri atas pipa-pipa, selang-selang tetapi juga aksi dan penggunaan udara bertekanan. Sistem Pneumatic adalah sistem tenaga fluida yang mengunakan udara sebagai media transfer dimana udara di mampatkanatau di kempa dengan menggunakan kompresor dan disimpan di dalam tanki udara kompresor untuk setiap saat siap digunakan.

    Mekanisme sistem pneumatik

    Mekanisme kerja sistem pnematik adalah merubah tenaga mekanik menjadi tenaga peneumatik dan dari tenaga pneumatik diubah ke tenaga mekanik yang diinginkanatau sesuai kebutuhan. perhatikan alur berikut sebagai gambaran mekanisme sistem Pneumatic.
    memahami dasar dasar sistem pneumatik
    gambaran sederhana mekanisme sistem Pneumatic
    Inilah gambaran sederhana mekanisme sistem Pneumatic dimana A sumber energi awal yang dimilki untuk mendapatkan udara bertekanan, B adalah actuator atau silinder Pneumatic dan C adalah kerja Pneumatic yang diinginkan. bebrapa bidang aplikasi di industry yang menggunakan sistem pneumatik dalam hal penanganan material adalah sebagai berikut:
    1. pencekam benda kerja
    2. penggeseran benda kerja
    3. pengaturan posisi benda kerja
    4. pengaturan arah benda kerja
    5. Clamping dan sebagainya
    Sistem Pneumatic memilki beberapa keuntungan antara lain:
    • udara tersedia dimana saja dan dengan jumlah yang tidak terbatas
    • udara mudah digerakan/ dipindahkan, baik di dalam pipa ataupun selang
    • udara tidak mudah terbakar, sehingga safetynya tidak sulit
    • Jika terjadi kebocoran pada tabung kompresor/ penampung udara tidak menyebabkan pencemaran/ kontaminasi.
    • pemindahan daya sangat cepat
    • perubahan daya dan kecepatan mudah diatur/ dikendalikan

    Di samping memiliki beberapa keuntungan sistem Pneumatic juga memiliki beberapa kerugian, diantaranya adalah:
    1. Udara yang dimampatkan harus dipersiapkan secara baik hingga memenuhi syarat
    2. Tekanan udara susah dipertahankan dalam waktu bekerja
    3. Suara yang keluar cukup keras, sehingga berisik
    4. Udara bertekanan mudah mengembun.

    Rangkaian sistem pneumatik

    Seperti halnya sistem-sistem kerja yang lain, sistem Pneumatic juga memerlukan komponen-komponen yang lain untuk mendukung proses bekerjanya sebuah sistem Pneumatic yang baik.
    memahami dasar dasar sistem pneumatik
     GBR.2 Rangkaian Sistem Pneumatik
    Untuk mengendalikan atau untuk mengontrol sistem Pneumatic kita mengenal dua cara pengendalian sistem Pneumatic

    1. Pengendalian langsung (direct control)

    pengendalian langsung adalah apabila udara hasil pemampatan langsung mengalir ke final control elemen yang langsung mengendalikan gerakan actuator. Dipakai untuk sistem sistem yang sangat sederhana. Diklasifikasikan menjadi dua yaitu:

    a. direct control silinder kerja tunggal

    Contoh rangkaian direct control kerja tunggal dengan menggunakan katup 3/ 2 pembaliknya menggunakan pegas.
    memahami dasar dasar sistem pneumatik
    GBR.3 Direct control silinder kerja tunggal

    b. direct control silinder kerja ganda

    Contoh rangkaian direct control silinder kerja gAnda dengan menggunakan katup 5/ 2 dengan pembalik pegas.
    GBR.4 Direct control Silinder kerja ganda

    2. Pengendalian tidak langsung (indirect control)

    pengendalian tidak langsung adalah apabila udara hasil pemampatan melalui bermacam macam control elemen, yang menggunakan sinyal input, sinyal– sinyal pemeroses lalu sinyal-sinyal control akhir. Beberapa contoh rangkaian pengendalian tidak langsung:

    a. indirect control silinder kerja tunggal

    Contoh rangkaian indirect control silinder kerja tunggal dengan menggunakkan katup 3/ 2 penggerak tombol sebagai signal input dan katup 3/ 2 penggerak udara sebagai final control element dengan menggunakan pembalik pegas
    Rangkaian indirect control silinder tunggal

    b. indirect control silinder kerja ganda

    Contoh rangkaian indirect control silinder kerja gAnda dengan dengan menggunakan katup 3/ 2 sebagai pemasok sinyal input dan katup 4/ 2 sebagai final control element.
    GBR.6 Rangkaian indirect control silinder ganda

    c. Sirkuit semi otomatis

    Contoh rangkaian semi otomatis dengan menggunakan katup 4/ 2 sebagai final elemen control. bilamana tombol 1. 2 ditekan, maka udara pemandu mengalir menuju katup 1. 1 dan akan mengubah pisisi katup 1. 1 sehingga piston bergerak maju, dan kemudian secara otomatis akan bergerak mundur setelah piston menyentuh katup 1. 3.
    GBR. 7 Rangkaian Semi Otomatis

    d. Sirkuit otomatis

    Sirkuit otomatis adalah sirkuit yang akan beroperasi secara terus menerus (continue) ketika katup star/ mulai (switch on) di hidupkan dan akan berhenti jika katup star/ mulai diberhentikan (switch off).
    GBR.8 Rangkaian Sircuit Otomatis

    Simbol Simbol sistem pneumatik

    Untuk membuat wirring diagram sebuah sistem Pneumatic diperlukan simbolsimbol Pneumatic untuk mempermudah dalam pembuatan wirring diagram dan lebih mudah dalam memahaminya, berikut simbol-simbol sistem Pneumatic yang sering digunakan pada wirring diagram Pneumatic:

    No Nama Komponen Simbol
    1 Single acting silinder
    2 Double acting silinder
    3 Double acting silinder with in and out piston
    4 Single acting silinder return spring in piston chamber
    5 Silinder without piston rod
    6 Air motor
    7 Semy rotary actuator
    8 Compresed air motor with mid axhaust
    9 Compressed air supply
    10 Air pressure reservoir
    11 Compressor
    12 Variable compressor
    13 Air filter
    14 Manual drain filter
    15 Automatic drain filter
    16 2/n way valve
    17 3/n way valve
    18 4/2 way valve
    19 5/n way valve
    20 6/n way directional valve
    21 3/2 way valve with pushbutton normaly closed
    22 3/2 way valve with pushbutton normaly open
    23 3/2 way valve Pneumatic operated normaly closed
    24 3/2 way valve Pneumatic operated normaly open
    25 3/2 way solenoid valve normaly closed
    26 3/2 way solenoid valve normaly open
    27 Valve Selenoid
    28 Valve selenoid
    29 Trottle check valve
    30 Trottle check valve x2
    31 Shuttle valve
    32 Pneumatic timer normaly closed
    33 nozzle
    34 Trottle valve
    35 Pressure control valve with monometer
    36 Pressure reducing valve
    37 Pressure gauge
    38 Differential pressure gauge
    39 Pressure indicator
    40 Flow meter
    41 Analog flow meter
    42 Pressure sensor
    43 Steper module tipe TAB
    44 Time delay valve normali closed
    45 Vacuum generator 05 H
    46 Single level ejektor
    47 Proporsional pressure regulator
    48 Proporsional valve solenoid position controles

    Komponen sistem pneumatik

    Untuk membaut sebuah sistem yang dapat bekerja sesuai dengan keinginan, diperlukan komponen komponen untuk mendukung berjalanya sistem tersebut. Komponen-komponen yang dibutuhkan sesuai dengan desain rancangan yang akan dibuat. Banyaknya jumlah komponen yang dibutuhkan, jenisnya dan lainnya tergantung pada jenis alat yang akan dibuat, semakin kompleks alat yang akan dibuat semakin kompleks juga komponen yang diperlukan. Perhatikan diagaram berikut!
    Diagram Komponen Sistem Pneumatik
    Sinyal masukan atau input element mendapat energi langsung dari sumber tenaga (kompresor yang menghasilkan udara bertekanan) kemudian diteruskan ke pemroses sinyal, sinyal masukan yang masuk ke pemroses element akan diproses secara logic untuk diteruskan ke final control element, final control element akan mengarahkan ke output (actuator) sebagai hasil akhir sistem pneumatiknya. Berdasarkan diagram di atas, maka komponen–komponen sistem Pneumatic yang digunakan antara lain:

    1. Udara dan perlakuanya

    Dalam sistem Pneumatic, udara yang baik, bersih sangat diperlukan untuk kelancaran sistem. Udara bertekanan dari kompresor dimungkinkan masih mengandung kotoran, Untuk mendapatkan udara tersebut, maka dibutuhkan filter, regulator dan lainnya

    2. Konduktor dan Konektor

    Untuk merangkai seluruh komponen komponen Pneumatic diperlukan konduktor untuk membawa udara bertekanan baik ke sistem hingga sampai ke actuator. Konduktor dapat berupa pipa, tabung (tube), slang fleksibel dan sebagainya. Untuk menyambung antara konduktor dengan komponen sistem Pneumatic yang lain diperlukan konektor, konektor bisa burupa soket, plug dan lainnya sesuai bahan konduktor yang digunakan.

    3. Valve atau katup

    Komponen control banyak sekali digunakan dalam sistem sesuai dengan kompleksitas sistem pneumatiknya. Beberapa model katup atau valve:
    1. Katup pengarah (directional control valve). katup pengarau atau directional control valve berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan arah udara bertekanan yang akan menggerakan actuator dan memililki jenis dan macam sangat banyak
    2. Katup pengatur tekanan (pressure control valve). Katup pengatur tekanan berfungsi untuk mengatur besar kecilnya tekanan udara yang keluar dari kompresor yang akan masuk ke dalam sistem Pneumatic dan memilki jenis dan macam yang banyak.
    3. Katup pengontrol aliran (flow control valve). Katup pengontrol aliran berfungsi untuk mengontrol/ mengendalikan besar kecilnya udara bertekanan, karena volume udara yang mengalir akan berpengaruh pada besar kecilnya daya dorong udara tersebut.

    4. Aktuator atau work element

    Actuator berfungsi untuk menghasilkan gerak atau usaha sesuai sistem yang dibuat sebagai akhir dari langkah sistem Pneumatic. Dimana actuator dikelompokan menjadi

    a. penggerak lurus

    hasil kerja dari actuator berupa dorongan gerak lurus, yang berasal dari actuator tipe single acting Cylinder ataupun doble acting Cylinder

    b. penggerak putar

    hasil kerja dari actuator berupa gerak putar, baik gerak putar yang berasal dari model Air motor (motor Pneumatic) atau limited rotary actuator.

    Rangkuman Dasar Sistem pneumatik

    1. Sistem Pneumatik adalah sistem tenaga fluida yang menggunakan udara sebagai media transfer dimana udara dimampatkan atau di kempa dengan menggunakan kompresor kemudian udara bertekanan disimpan pada tabung udara untuk setiap saat siap untuk digunakan.\
    2. Beberapa keuntungan mengunakan sistem Pneumatic:
      • udara tersedia dimana saja dengan jumlah yang tidak terbatas
      • Udara mudah dipindahkan/ diregakan, baik di dalam pipa ataupun selang
      • Udara tidak mudah terbakar, sehingga safetynya tidak begitu sulit
      • Jika terjadi kebocoran pada tangki penampungan udara bertekanan, tidak menimbulkan kontaminasi pada lingkungan sekitar kebocoran.
      • pemindahan daya sangat cepat.
    3. Beberapa kerugian menggunakan sistem Pneumatik
      • udara yang dimampatkan harus dipersiapkan dengan baik hingga memenuhi syarat
      • tekanan udara susah dipertahankan sewaktu bekerja
      • suara yang keluar keras/ bising
      • udara yang bertekanan mudah mengembun
    Demikian pemaparan materi memahami dasar dasar sistem pneumatik yang dapat kami sampaikan kepada anda. Agar bisa memperkaya pengetahuan, silahkan cari info tambahan lainnya di pencarian google.
    David Sigalingging
    David Sigalingging Guru Teknik Otomotif di SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam.
    Post a Comment