Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional + Rangkaiannya
David Sigalingging
4 min read
Kita mengenal busi sebagai unsur yang memercikan bunga api, tetapi busi tersebut bahu-membahu cuma konduktor. Sementara untuk mendapatkan percikan api, maka perlu dibentuk rangkaian penguat tegangan yang kemudian disebut tata cara pengapian.
Secara singkat, ada 4 macam sistem pengapian yang paling populer yakni ;
- Sіѕtеm реngаріаn kоnvеnѕіоnаl
- Sіѕtеm реngаріаn CDI
- Sіѕtеm реngаріаn trаnѕіѕtоr
- Sіѕtеm DLI
Yang paling banyak digunakan yakni nomor 2 dan 4. Karena CDI dipakai hampir pada semua sepeda motor silinder tunggal sementara DLI digunakan pada hampir semua kendaraan beroda empat berteknologi injeksi.
Namun dari keempat jenis pengapian diatas, seluruhnya berawal dari tata cara pengapian konvensional. Karena prinsip kerja penguat tegangan didalam metode pengapian, itu paling mampu dikenali pada jenis pengapian konvensional.
Oleh sebab itu, diartikel ini akan kita ulas secara detail denah dan cara kerja metode pengapian konvensional.
Rаngkаіаn Pеngаріаn Kоnvеnѕіоnаl Mеѕіn 4 Sіlіndеr

- Ignіtіоn соіl
- Brеаkеr роіnt/рlаtіnа
1. Ignіtіоn соіl
Ignition coil yakni unsur yang berfungsi menguatkan atau menaikan tegangan primer aki dari 12 Volt menjadi 20 KV. Prinsip kerja ignition coil, itu mirip trafo step up. Dimana ada dua lilitan, lilitan sekunder lebih banyak dibandingkan lilitan primer. Sehingga tegangan sekunder lebih besar.
Tapi perbedaannya, ada pada penempatan lilitan. Pada ignition coil, lilitan sekunder terletak didalam lilitan primer. Peletakan ini, diubahsuaikan dengan kebutuhan pada metode pengapian yang cuma membutuhkan tegangan tinggi pada satu waktu, jadi tipikal ignition coil mampu menaikan tegangan dengan durasi kurang dari satu detik.
Lalu bagaimana caranya ? nanti kita bahas dibawah.
2. brеаkеr роіnt
Beberapa orang lebih menyebutnya platina, fungsinya selaku pemutus arus primer dari coil. Mengapa mesti diputus ? ini berhubungan dengan desain ignition coil.
Saat arus listrik melalui lilitan, maka akan terbentuk medan magnet dengan arah tertentu. Saat arus listrik tersebut diputus secara tiba-tiba, maka akan terjadi efek close wave. Yakni dimana medan medan magnet yang sebelumnya terbentuk pada sekitar lilitan bergerak secara cepat ke inti lilitan.
Hal diatas, diaplikasikan pada coil. Saat arus pada lilitan primer diputus secara tiba-datang, maka medan magnet akan bergerak kearah dalam secara cepat. sementara itu, didalam lilitan primer terdapat lilitan sekunder, sehingga gerakan medan magnet tersebut akan menginduksi lilitan sekunder.
Hasilnya, tegangan akan naik alasannya jumlah lilitan pada lilitan sekunder lebih banyak.
Lalu bagaimana cara pemutusan arus pada breaker point ?
Ini memakai prosedur cam, mirip gambar yang ditujukan diatas. Breaker point berisikan suatu lengan, kaki kecil yang terhubung ke camshaft, lalu ada contact point diujungnya.
Saat camshaft berputar, maka nok juga akan berputar. Saat nok ini menyentuh kaki platina, otomatis contact point akan terangkat/ada celah. Sehingga arus pada lilitan primer terputus.
Sekarang mari kita pelajari proses lengkap metode pengapian konvensional dari mesin mati sampai mesin menyala.
Cаrа Kеrjа Sіѕtеm Pеngаріаn Kоnvеnѕіоnаl

1. Sааt kunсі kоntаk ON
Saat kunci dimasukan kemudian diputar pada posisi ON, maka arus dari baterai mengalir melalui fuse, relay, dan masuk ke dalam ignition coil.
Arus listrik ini, akan mengaliri kedua lilitan baik lilitan primer maupun sekunder.
Output dari coil, ada dua ialah output lilitan primer dan sekunder. Output lilitan primer mengalir ke breaker point sementara output lilitan sekunder mengalir ke busi.
Pada tahap ini, telah terbentuk medan magnet pada lilitan primer ignition coil. Tapi karena platina belum bergerak, dengan kata lain belum ada pemutusan arus maka tidak ada pergerakan medan magnet. Sehingga percikan api belum terbentuk.
2. Sааt ѕtаrtеr
Saat anda memutar kunci ke posisi ST, maka motor starter akan melaksanakan pekerjaan . Ini menimbulkan poros engkol berputar, dan karena camshaft pada platina terhubung ke poros engkol mesin maka ketika poros engkol berputar, camshaft juga berputar.
Disinilah pemutusan arus terjadi, dikala cam menjamah kaki platina maka platina akan membuka/contact point tidak menempel. Sehingga arus primer coil akan terputus secara tiba-tiba. Hal itu akan menimbulkan close wave yang bergerak ke arah lilitan sekunder.
Sehingga tegangan pada lilitan sekunder naik hingga 20 KV dengan interval sangat singkat. Ketika cam menjauhi kaki platina, maka contact point akan kembali menutup/menempel. Sehingga arus lilitan primer coil kembali tersambung. Ini menyebabkan medan magnet pada lilitan primer kembali terbentuk, dan sewaktu cam kembali menyentuh kaki platina maka pemutusan arus akan terjadi dan induksi pada lilitan sekunder kembali terjadi.
Siklus diatas akan berulang terus menerus selama kunci kontak masih ON.
Bаgаіmаnа lіѕtrіk tеgаngаn tіnggі mеnjаdі реrсіkаn арі ?
Mungkin beberapa dari anda ada yang masih gundah, output metode pengapian itu cuma listrik bertegangan tinggi. Tapi mengapa hingga diujung busi, bentuknya berkembang menjadi percikan api ?
Percikan api pada ujung busi tersebut sebenarnya wujud dari elektron yang loncat dari elektroda busi (kutub faktual) ke ground (kutub negatif), memang elektron ini tidak terlihat tetapi jikalau tegangannya sungguh tinggi maka elektron bisa loncat pada celah sempit.
kalau anda mendekatkan sumber arus (tegangan tinggi misal 220 V) pada periode, maka sebelum sumber arus tersebut menempel akan ada pecikan. Konstruksi busi pun demikian, dimana ada celah antara elektroda dan kurun. Sehingga saat ada listrik bertegangan tinggi pada elektoda busi, percikan api dapat terbentuk.
Bаgаіmаnа dеngаn tіmmіng реngаріаn ?
Satu lagi mengenai timming pengapian, kalau kita mengenali siklus pengapian konvensional diatas maka kita mampu mempesona kesimpulan bahwa yang menentukan timming atau yang memilih kapan busi mengeluarkan api itu ada pada saat pembukaan platina.
Dan yang mempengaruhi pembukaan platina, merupakan nok. Sehingga timming ini dipengaruhi oleh sudut nok terhadap sudut kaki platina.
Berkomentar dengan bijak dan sesuai topik artikel.