12 Komponen Alternator Mobil Beserta Fungsinya Secara Rinci


    Anda telah tahu ара іtu аltеrnаtоr dаn ара fungѕіnуа, tetapi apakah anda telah mengetahui bagian-bagian yang saling berinteraksi hingga sebuah alternator mampu membuat arus listrik DC ?

    Apabila belum, anda dapat cek artikel dibawah karena kita akan membahas 12 unsur pada alternator mobil beserta penjelasannya masing-masing secara rinci.

    Kоmроnеn Altеrnаtоr Mоbіl Bеѕеrtа Fungѕіnуа


    Dinamo alternator pada dasarnya memiliki serpihan yang tidak jauh beda dengan generator penghasil arus listrik pada umumnya. Namun alasannya yaitu ukuran alternator diadaptasi lebih kecil, maka komponennya pun ada sedikit perbedaan.


    1. Rоtоr соіl

    Rotor coil yakni kumparan berputar yang berfungsi menyediakan medan magnet didalam alternator, kita tahu jikalau prinsip kerja alternator itu dengan memanfaatkan perpotongan garis gaya magnet untuk menciptakan pemikiran listrik.

    Untuk memperoleh perpotongan gaya magnet tersebut, maka harus ada medan magnet yang dibangkitkan apalagi dulu. Pada pengisian sepeda motor, rotor sudah memakai permanen magnet sehingga tak perlu dibangkitkan lagi medan magentnya.

    Tapi pada alternator kendaraan beroda empat, rotor yang dibuat dari kumparan yang mampu mengeluarkan medan magnet hanya kalau dialiri arus listrik.

    Dari mana arus listrik berasal ?

    Tentu dari aki, sehingga tanpa aki kendaraan beroda empat tidak bisa dihidupkan.

    Rotor ini terhubung ke poros alternator, sehingga saat poros berputar rotor juga berputar dan medan magnet akan bergerak-gerak.

    2. Stаtоr соіl

    Stator coil yaitu kumparan statis yang berfungsi menangkap perpotongan medan magnet. Seperti yang diterangkan diatas, untuk menghasilkan pedoman listrik maka medan magenet mesti berpotongan dengan kumparan.

    Nantinya, pada kumparan statis tersebut akan timbul ajaran listrik dengan tegangan dan arah tertentu.

    Lokasi stator ada dibagian luar rotor coil, jadi ada jarak beberapa milimeter antara permukaan rotor dengan permukaan stator. Karena jaraknya cukup kecil, maka medan magnet dari stator akan menyentuh kumparan stator. Sehingga begitu rotor diputar, medan magnet tersebut akan berpotongan dengan stator coil.

    3. Altеrnаtоr ѕhаft

    Poros alternator berfungsi selaku penghubung antara bab pulley dengan rotor. Sehingga putaran dari pulley alternator bisa tersambung ke rotor dan rotor dapat berputar.

    4. Bruѕh

    Brush atau sikat yakni komponen tembaga berupa kotak kecil, yang digunakan untuk menghubungkan arus listrik ke rotor coil. Kita tahu jika rotor itu perlu arus listrik untuk membangkitkan kemagnetan tetapi rotor ini juga berputar.

    Jadi arus listrik tidak mampu disambungkan begitu saja memakai kabel.

    Jalan keluarnya, dengan mempergunakan dua buah brush yang menekan slip ring. Slip ring sendiri merupakan cuilan pada ujung poros alternator yang terhubung ke dua ujung kumparan rotor. Sehingga saat brush ini menempel pada slip ring maka arus listrik akan tersalur ke rotor.

    5. Pullеу

    Pulley berfungsi untuk menerima putaran input dari mesin. Secara teknis, pulley memang diputar oleh drive belt tetapi drive belt ini melilit ke pulley crankshaft. Sehingga begitu pulley cranshaft berputar, maka pulley alternator pun ikut berputar.

    Apakah RPM pulley alternator sama dengan pulley crankshaft ?

    Sepertinya tidak demikian, meski terletak pada satu lilitan drive belt tetapi diameter pulley alternator lazimnya lebih kecil. Sehingga RPM alternator mampu lebih singkat dibandingkan RPM crankshaft.

    6. Bеаrіng

    Bearing berfungsi selaku ganjal yang hendak melapisi poros alternator dengan frame alternator. Sebetulnya bukan cuma pada alternator, semua mekanisme putaran pada tata cara apapun wajib memiliki bearing. Tanpa bearing maka putaran poros bisa lebih bernafsu dan berat.

    Pada alternator, biasanya ada dua buah bearing yang diletakan dibagian frame depan dan frame belakang.

    7. Altеrnаtоr fаn

    Kalau anda menyaksikan bab depan rotor coil, anda akan menyaksikan sirip-sirip kipas. Fungsi kipas ini yakni untuk mendinginkan kumparan baik stator dan rotor saat melakukan pekerjaan .

    Kipas ini diperlukan untuk mencegah alternator overheat, alasannya yakni panas berlebih didalam alternator akan mengganggu proses pengisian arus listrik secara keseluruhan.

    8. Rесtіfіеr/dіоdа

    Rectifier atau rangkaian dioda yakni unsur untuk mengganti arus AC menjadi DC. Rectifier dibutuhkan alasannya arus output dari stator coil, masih bersifah AC atau bolak balik. Sementara kelistrikan kendaraan beroda empat menggunakan DC.

    Sehingga dibutuhkan rangkaian dioda untuk mengubah arus AC ke DC. Cara pengubahan ini murni peran dari dioda dimana dioda dapat memblok anutan arus dari salah satu arah. Sehingga sewaktu arus AC dialirkan ke dioda maka hanya satu arah saja yang dapat lewat. Sehingga arusnya menjadi searah/DC.

    9. IC rеgulаtоr

    IC regulator merupakan unsur untuk mengendalikan besar tegangan yang dihasilkan oleh stator semoga tidak melampaui batas 14 Volt. Regulator terletak sesudah rectifier, artinya arus DC yang diatur pada regulator ini.

    Kelistrikan kendaraan beroda empat melaksanakan pekerjaan pada tegangan 12 Volt, tetapi dikala pengisian berlangsung tegangan yang diizinkan optimal 14 Volt. Makara apabila lebih dari 14 volt, maka berpeluang menghancurkan komponen kelistrikan kendaraan beroda empat.

    IC regulator akan menghalangi hal tersebut.

    Namun rangkaian IC regulator terbilang rumit karena menggunakan beberapa komponen elektronik mirip transistor. Meski demikian bentuk dari IC regulator ini cukup kecil dibandingkan regulator konvensional. Sehingga IC regulator bisa diletakan didalam alternator.

    Namun pada mеtоdе реngіѕіаn kоnvеnѕіоnаl dimana regulator yang dipakai masih tipe point/konvensional, maka tidak ada IC regulator didalam aletrnator.


    10. Altеrnаtоr ѕосkеt

    Socket alternator pada tata cara pengisian IC, lazimnya sungguh gampang alasannya adalah cuma terdiri dari dua buah terminal. Nantinya dua terminal ini akan terhubung ke brush untuk duduk perkara pembangkitan medan magnet pada rotor coil.

    11. Bаttеrу соnnесtоr

    Battery connector yaitu baut yang dijadikan sebagai terminal output arus pengisian. Pada terminal inilah arus output pengisian siap untuk digunakan, jadi baut ini akan dihubungkan ke kabel faktual aki supaya mampu digunakan untuk kelistrikan mobil serta mengisi daya aki.

    12. Altеrnаtоr hоuѕіng

    Rumah alternator yakni frame atau housing yang berfungsi selaku pelindung semua serpihan-komponen alternator. Secara biasa , ada dua buah frame yang digunakan, adalah front frame dan end frame. Keduanya mempunyai fungsi yang serupa yaitu melindungi bagain-bagian alternator.
    David Sigalingging
    David Sigalingging Guru Teknik Otomotif di SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam.
    Post a Comment